Pages

Wednesday, 29 July 2009

Kisah Sedih Kepompong


Dulu kita sahabat teman begitu hangat
mengalahkan sinar mentari
dulu kita sahabat berteman bagai ulat
berharap jadi kupu-kupu....
kini kita melangkah berjauh-jauhan
kau jauhi diriku karna sesuatu
mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
namun itu karna kusayang

Persahabatan bagai kepompong
mengubah ulat menjadi kupu-kupu
persahabatan bagai kepompong
hal yang tak mudah berubah jadi indah
persahabatan bagai kepompong
maklumi teman hadapi perbedaan

Semua yang berlalu biarkanlah berlalu
seperti hangatnya mentari..
siang berganti malam sembunyikan sinarnya
hingga dia bersinar lagi
dulu kita melangkah berjauh-jauhan
kau jauhi diriku karna sesuatu
mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
namun itu karna kusayang


Siapa yang tak pernah mendengar ato tak kenal dengan lirik lagu diatas. Lagu yang dibawakan SINDENTOSCA ini sudah mendapatkan tempat yang sangat baik dihati banyak remaja. Senandung yang bertemakan persahabatan ini sangat lekat di telinga pendengarnya bukan hanya karena musiknya yang begitu semangat, asyik, dan unik atau lantunan suara keren vokalisnya, tapi juga makna yang terkandung dari setiap baris bait kalimatnya.
Jika anak muda sekarang ditanya tentang arti se-buah persahabatan baginya, maka akan timbul bermacam pendapat yang mengindikasikan bahwa persahabatan adalah segala-galanya, tempat berbagi, tempat untuk melabuhkan susah dan senang kehidupan. Tanpa sahabat, hidup hanyalah sebuah perjalanan di ruang hampa udara. Dimana semuanya terasa sesak dan tidak berwarna. Sahabat juga yang akan memberi kita kekuatan dikala kita tak mampu untuk bertahan dalam sebuah keadaan yang menyudutkan kita pada satu sisi. Akan begitu banyak lahir opini ataupun pandangan seseorang tentang arti sebuah sahabat tergantung dari segi mana mereka merasakan dan melihatnya.
Namun, syairnya lagu sindentosca diatas menyatakan bahwa persahabatan itu ibarat sebuah kepompong yang mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Disini dapat kita lihat ada tiga opsi yang terkandung yaitu ULAT, KEPOMPONG, KUPU-KUPU. Hal ini berarti, kita mengacu pada metamorfosis kupu-kupu. Metamorfosis adalah suatu proses Biologi di mana hewan tersebut secara fisik mengalami perkembangan biologis setelah dilahirkan atau menetas. Metamorfosis kupu-kupu termasuk metamorfosis sempurna. Kupu-kupu mengalami tahapan yang panjang sebelum menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama kali, kupu-kupu akan bertelur. Telur kupu-kupu biasanya akan menempel di dedaunan. Telur kemudian menjadi ulat. Oleh karena itu ulat paling sering berada di dedaunan, karena sebelumnya telur kupu-kupu yang menjadi cikal bakal ulat ini terdapat di dedaunan. Setelah ulat membesar dan memanjang, ia akan berubah jadi kepopmpong. Dalam bahasa ilmiah, kita menyebutnya PUPA atau CHRYSALIS. Di dalam pupa, cairan pencernaan akan dikeluarkan untuk menghancurkan tubuh larva, menyisakan sebagian sel saja. Sebagian sel itu kemudian akan tumbuh menjadi dewasa menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh larva. Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang masih muda dan cantik. Tak berapa lama kemudian ia akan tumbuh menjadi kupu-kupu dewasa.
Itulah proses yang panjang sebelum kita melihat kupu-kupu yang beraneka warna terbang kian kemari dan hinggap di bebungaan atau di dedaunan yang mereka sukai. Lantas, apa yang bisa kita hubungkan antara persahabatan dengan kepompong tadi?.
Bila kita tanyakan pada beberapa orang, tentu saja akan banyak menimbulkan intrepertasi yang berbeda akan makna persahabatan bagai kepompong teersebut. Sebagian akan menjawab persahabatan adalah sebuah wadah yang membuat seseorang memperoleh perubahan ke arah yang lebih baik. Jika ada seseorang yang merasa rendah diri dengan keadaan dirinya, akan menjadi bangga dan berani jika bersama-sama dengan sahabatnya. Seseorang yang merasa tidak berarti dan tidak berguna terhadap lingkungan sekitarnya akan menjadi merasa lebih berarti dan bermakna karena ada sahabat yang membuat dia merasa memiliki posisi yang diperhitungkan. Ini merupakan arti personifikasi dari kata kepompong yang mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Betapa berharganya seorang sahabat dan persahabatan.
Tidak salah jika pendapat ini dirasakan oleh seseorang. Namun, disini penulis melihat makna kepompong ini dari sudut yang berbeda. Setelah ulat menjadi kupu-kupu yang indah, bukankah kupu-kupu itu meninggalkan kepompongnya? Atau malah kepompongnya dibiarkan hancur begitu saja? Sangat miris bukan, jika seandainya setelah menjadi kupu-kupu, kupu-kupu itu akan terbang sesuka hatinya, hinggap di berbagai macam bunga untuk mencari madu yang manis. Mereka meninggalkan bahkan melupakan kepompongnya.
Ulat ibarat seseorang yang memerlukan sahabat untuk mengubah hidupnya. Ia butuh sahabat yang mampu mengubah kehadirannya tidak lagi menjadi ancaman bagi orang lain, ia juga ingin berguna, ia juga ingin hidupnya penuh arti, penuh warna dan dibutuhkan.
Kemudian kepompong adalah ibarat sebuah persahabatan yang mereka jalani dengan senang hati untuk membantu dan memahami satu sama lainnya. Disinilah proses kehidupan persahabatn kita berlangsung, kita saling membutuhkan dan dibutuhkan, saling berbagi dan memberi, saling menasehati dan pahit manisnya kehidupan kita jalani bersama.
Dan kupu-kupu adalah hasil dari persahabatan kita yaitu dari hasil olahan kepompong terbentuk dan kemudian terbang mengepakkan sayapnya yang indah. Dan orang-orang yang dulunya membenci dia pun akan berdecak kagum dan memuja-muja keindahan dirinya. Namun sayang seribu sayang, kupu terlihat tidak tau diri. Ia melupakan dan bahkan meninggalkan persahabatn yang mereka rajut selama ini. Lalu apa gunanya kepompong? Yahhh, ternyata ia hanya dibutuhkan untuk mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Mengubah seseorang yang merasa dirinya tidak berguna menjadi sangat berguna, namun pengorbanan yang ia berikan tidak dibalas dengan hal yang sama. Ia rela mengorbankan dirinya untuk melindungi sahabatnya dari ancaman dan berusaha keras untuk merubah sahabatnya itu menjadi sesuatu (makhluk) yang baru. Namun, apa mau dikata. Nasi telah menjadi bubur. Harapan hanya tinggal sebatas harapan, pengorbanan besarpun jadi sia-sia. Pengorbanan itu hanya percuma. Sang sahabat (ulat) dirubahnya dengan susah payah dengan persahabatan mereka (kepompong) menjadi seseorang yang baru (kupu-kupu). Sang kupu-kupupun akhirnya tak mau tau apa yang telah dilakukan kepompong terhadapnya. Ia terlalu senang dengan dirinya yang baru, tidak dibenci, didak dimusuhi, dan semua hal yang ia takutkan dulu sudah berubah total 180’. Dengan bangganya ia mengepakkan sayap indahnya memamerkan kealam semesta bahwa ia adalah orang yang baru, seseorang yang baru dengan berjuta pesona yang baru, yang harus dilihat dan dibutuhkan bahkan harus dikagumi. Sang kupu-kupu terlihat seperti baru menyelesaikan operasi otaknya, tak mengingat masa lalu, tak mengingat apa yang telah di lakukan sang sahabat untuk nya. Itulah kisah sedih sang kepompong.
Sekarang, apakah itu terjadi dalam persahabatn kita? Bagi sebagian orang, mungkin fenomena ini pernah dirasakan. Idealnya jangan sampai hal itu terjadi karena sahabat bukan teman dalam duka saja, tetapi dalam suka juga.
Kita harus berusaha menjaga persahabatan kita, Persahabatan antara Laki-laki sesama Laki-laki, Wanita sesama Wanita dan Laki-laki dengan Wanita. Jagalah persahabatan itu seindah dan sebaik mungkin karena "star has five ends, square has four ends, triangle has three ends, straight line has two ends, life has one end and FRIENDSHIP never has an end".
Jagalah hati, perasaan, rindu, kasih sayang dan cintamu hanya untuk satu orang saja. Karna semua itu adalah harta sekaligus kehidupan yang terindah serta hal yang paling berharga yang kamu miliki di dunia ini. Rasa persahabatan itu sangat berbeda dengan rasa cinta. Dan bedakanlah rasa itu...

No comments:

Post a Comment

Leave your comment here!