Setiap individu pasti akan merasa cinta dan mencintai sesuatu. Cinta adalah perasaan halus yang dimiliki hati setiap manusia, dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengungkapkan CINTA? Wuih... buat sebagian orang, mungkin itu hal yang biasa, bahkan teramat biasa. Sana-sini tebar pesona, bagai Jony si Raja Chatting atau Arjuna si Pencari CINTA. Memang, dahsyatnya ungkapan CINTA kepada seseorang, jangankan ke gurun atau ke kutub, luasnya laut siapa takut. Setia menemani sang kekasih dalam samudra CINTA, walaupun rakit hanya terbuat dari batang pisang yang diikat daun ilalang. Kayuhan tangan peCINTA berlayarkan secarik hati yang telah menyatu padu, yakin menggapai CINTA -Nya hingga ujung waktu.
Kata CINTA... selalu mengharu-birukan perasaan manusia. CINTA kadang tersaji dalam hidangan alunan nada menye-menye melankolik, namun CINTA juga bagaikan mutiara yang dapat menjanjikan keamanan, ketentraman dan kedamaian. Begitulah Dahsyatnya CINTA…!!! Karena itu, Syaikh Yusuf Al-Qardhawiy pun pernah menganalogikan cinta ibarat quwwah maghnathisiyyah (kekuatan gaya grafitasi), apabila kekuatan gaya grafitasi dapat menahan bumi dan bintang-bintang dari saling bertumbukan, maka CINTA lah yang menjadi kekuatan penahan dari terjadinya benturan antar manusia yang menyebabkan terjadinya kehancuran.
Menunjukkan perasaan CINTA kita kepada yang dicintai, sangatlah dianjurkan dalam Islam. Dalam suatu riwayat, ada seseorang di samping Rasulullah SAW, lalu lewatlah seorang sahabatnya. Kemudian orang di samping Rasulullah berkata, “Ya, Rasulullah, aku mencintai dia.“ Lalu Rasulullah-pun balik bertanya, “Sudahkah kamu mengatakannya?“ “Belum !!!“ jawab orang itu. “ Ungkapkan padanya, “ kata Nabi. Lalu orang itu menghampiri sahabatnya. “Ya, fulan. Aku mencintaimu karena Allah. “ Dan sahabatnya menjawab, “ Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya. “ Rasulullah Sallallaahu Alayhi Wasallam lalu bersabda, "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberi pahala bagi siapa yang mengatakan perkataan itu."
Subhanallah... begitu besar imbalan yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada seseorang yang selalu menunjukkan CINTA kepada saudaranya. Apalagi dengan membiasakan mendoakan saudaranya dari jauh, mengucapkan salam, berjabat tangan bila berjumpa, saling memberi hadiah, menziarahi bahkan dengan hanya seulas senyum termanis yang dimilikinya.
Ya akhi wa ukhti fillah, Tunjukkan selalu cintamu pada saudaramu, berikan senyum terindah, jabat erat tangannya, peluk dengan penuh CINTA bagaikan cintanya seorang ibunda kepada ananda serta katakan, "Inniy uhibbuka fillahi ta'ala, aku mencintaimu karena Allah Subhanahu wa Ta'ala," dan balas CINTA saudaramu dengan senyum bahagia, jabatan tangan yang tak kalah erat, raih pelukannya seraya mengatakan, "Uhibbukal ladzi ahbabtani lahuu, aku mencintaimu sebagaimana engkau mencintaiku karena-Nya."
Segarnya tetesan embun pagi, Biaskan indahnya sinar mentari
Angin yang semilir sejukkan hari, Gambarkan kuasa Illahi
Kuikuti jalannya hari, Kini kucoba tuk pahami dunia
Betapa mempesonanya alam, Terkuak misteri kehidupan
Andai semua seindah bintang, Menepis kegelapan
Menabur kasih antara kita, Terbingkai keikhlasan
Warnai persaudaraan Islam
Bila malam telah menjelang, Kupandangi bintang kian benderang
Kurangkai sebait do’a pada-Mu
Tunjukilah kami, luruskanlah kami dalam mengarungi kehidupan.”
(Notes: Dikutip dari lirik nasyid Nuansa Kehidupan-Nuansa)
Wallahua'lam bi showab.
Sumber Editing: Ajay Document
No comments:
Post a Comment
Leave your comment here!